Home » » Konsep Management Produksi Dalam Manufacturing Basic

Konsep Management Produksi Dalam Manufacturing Basic

Written By Unknown on Rabu, 16 Juli 2014 | 07.47

Konsep Management Produksi Dalam Dunia Manufacturing

Dunia industri saat ini mengalami perkembangan yang sangat dinamis, baik dalam hal menghasilkan barang maupun penyediaan jasa. Salah satu indikator keberasilan negara yang sedang berkembang adalah laju pertumbuhan industri micro maupun macro dalam tahun ke tahun. Untuk itu catatan ini akan sedikit membahas mengenai peranan konsep management produksi dalam memajukan dunia industri khususnya manufacturing. Dalam proses manufacturing tentu akan ada yang namanya proses management produksi, sebelum kita membahas lebih jauh mengenai management produksi ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu definisi dari management produksi. Management Produksi adalah suatu proses yang berkesinambungan dan efektif untuk mengintegrasikan sumber daya dalam rangka menghasilkan barang dan jasa. Fungsi dari management produksi sangatlah penting dalam proses manufacturing salah satunya adalah : 
  • Dalam hal Perencanaan 
  • Pengorganisasian 
  • Pengarahan 
  • Pengawasan
Dalam menjalankan proses produksi tentu pemilihan lokasi industri sangatlah penting, sehingga perencanaan lokasi menjadi bagian pertama dalam proses perencanaan produksi, apa saja faktor yang mempengaruhinya mari kita ulas. Perencanaan lokasi merupakan salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroprasi dengan tujuan menentukan lokasi perusahaan di tempat yang baik agar dapat beroprasi dengan lancar, biaya operasi rendah, dan memungkinkan perluasan dimasa yang akan datang. Beberapa faktor yang mempengaruhi lokasi adalah :
  • Faktor Utama 
  1. Letak Pasar
  2. Letak Sumber Bahan Baku
  3. Ketersediaan Tenaga Listrik
  4. Ketersediaan Tenaga Kerja (Termasuk Upah Regional)
  5. Ketersediaan Air
  6. Fasilitas Pengangkutan
  • Faktor Pendukung 
  1. Kemungkinan adanya perluasan usaha
  2. Fasilitas perumahan, Pendidikan, dan Telekomunikasi
  3. Pelayanan kesehatan dan keamanan 
  4. Peraturan dan kebijakan pemerintah
  5. Sikap masyarakat 
  6. Struktur tanah 
  7. Lebar jalan
Setelah kita menentukan beberapa factor seperti yang diatas maka selanjutnya kita akan menentukan penilaian untuk setiap lokasi berdasarkan factor - factor tersebut. Dalam penentuan keputusan/penilaian tentu ada beberapa metode yang bisa kita gunakan, salah satunya adalah dengan menggunakan metode faktor rating. Faktor rating adalah pendekatan umum yang berguna untuk mengevaluasi dan membandingkan beberapa alternatif lokasi dengan cara memberikan bobot terhadap faktor - faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Prosedur dalam penyusunan faktor rating adalah sebagai berikut :
  1. Tentukan faktor yang relevan
  2. Berikan bobot atas faktor relevan (Jumlah Bobot = 100%)
  3. Tentukan skala penilaian faktor relevan (Nilai : 1 s/d 100)
  4. Berikan "Nilai Hasil" atas faktor relevan (Bobot x skala nilai)
  5. Jumlahkan hasil nilai pada poin 4
  6. Pilih lokasi dengan hasil nilai tertimbang terbesar
Selain itu kita juga mengenal tentang "Faktor analisis volume biaya" dalam pemilihan tata letak. Prinsipnya adalah dengan membandingkan total biaya produksi dari berbagai alternatif lokasi dan pilih yang terendah dengan asumsi :
  • Biaya tetap danggap konstant
  • Biaya variable dianggap linier
  • Tingkat produksi yang dikehendaki
  • Produk yang dihasilkan hanya satu produk 
Dalam perencanaan tata letak meliputi beberapa aspek, diantaranya sebagai berikut :
  • Tata letak proses (Process layout), penyusunan tata letak dimana alat yang sejenis atau yang mempunyai fungsi sama ditempatkan pada bagian yang sama.
  • Tata letak produk (Product layout), penyusunan tata letak dimana proses produksinya telah distandarisasikan dan setiap produk akan melalui tahapan operasi yang sama sejak awal sampai akhir.
  • Tata letak posisi tetap (Fixed position layout), penyusunan tata letak dimana produksinya relatif sulit dipindahkan karena ukuran, bentuk, atau karakteristiknya (misal : pembuatan kapal, pesawat, lokomotif, dll)
Setelah kita membahas mengenai konsep tata letak maka kita akan berlanjut pada konsep manajement persediaan. Management persediaan adalah merupakan bahan atau barang yang disimpan dan akan digunakan dalam proses produksi atau untuk dijual. Dalam konsep management persediaan tentu kita akan memperhitungkan biaya persediaan, lalu apa saja yang meliputi biaya persediaan :

  1. Biaya pemesanan (Ordering Cost) : Biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan pemesanan/order barang sejak dari tempat pemesanan sampai dengan gudang pembeli. 
  2. Biaya penyimpanan (Carrying Cost) : Biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan diadakannya persediaan barang. 
  3. Biaya kekurangan persediaan (Shortages Cost) : Biaya yang timbul sebagai akibat tidak tersedianya barang pada waktu yang diperlukan. Biaya ini bersifat tidak nyata sehingga berupa biaya kehilagan kesempatan.
Dengan demikian berkaitan hal tersebut maka tentu kita akan mendesain sedimikian hingga barang yang ada di gudang seminim mungkin namun meterial produksi tidak terganggu. Konsep tersebut dikenal dengan "Material Requirements Planing". MRP adalah suatu konsep management produksi untuk menentukan perencanaan kbutuhan barang dalam proses produksi sehingga dapat sesuai dengan yang direncanakan. Tujuan dari MRP adalah meminimalkan persediaan, mengurangi resiko keterlambatan pengiriman barang, target yang realistis, dan meningkatkan efiensi. Namun dalam perkembangannya konsep MRP berkembang menjadi MRP II dan ERP. Untuk saat ini saya tidak akan membahas secara mendalam mengenai perbedaan konsep perencanaan tersebut, namun di lain waktu saya akan memposting perbedaan dari konsep-konsep tersebut. Beberapa jenis persediaan yang akan kita perhitungkan disini adalah : 
  1. Fluctuation Stock : dimana persediaan untuk menjaga lonjakan permintaan yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya. 
  2. Anticipation Stock : persediaan untuk menghadapi permintaan yang dapat diperkirakan sebelumnya.
  3. Lot Size Inventory : persediaan untuk mendapat diskon karena pembelian dalam jumlah besar disamping efisiansi biaya pengangkutan.
Analisa Break Even Point adalah analisis yang bertujuan untuk menemukan satu titik dalam unit harga yang menunjukkan bahwa biaya sama dengan keuntungan/pendapatan. Model dasar BEP adalah sebagai berikut : 

  • Produktivitas
Ada beberapa macam definisi terkait produktivitas, namun salah satu point penting dalam produktivitas

adalah :
  1. Standard yang digunakan untuk mengukur kinerja dari management operasi.
  2. Standard pemanfaatan sumber daya untuk mencapai hasil yang diinginkan 
  3. Rasio pengeluaran terhadap masukan atau hasil yang diperoleh terhadap sumber daya yang digunakan. 
Cara menghitung produktivitas adalah dengan cara :
 
Beberapa point penting dalam produktivitas adalah menentukan besaran nilai yang mencangkup : 
  1. Kuantitas hasil produksi yang dicapai 
  2. Kualitas yang dihasilkan 
  3. Produktivitas SDM 
  4. Kapasitas mesin yang digunakan
  5. Jam kerusakan mesin (Hilangnya waktu akibat kerusakan mesin)
Berikut adalah beberapa hal yang terkait dengan konsep management produksi, tentu masih banyak hal dari materi management produksi yang belum dibahas dalam postingan saya kali ini. Materi selanjutnya tentang hal tersebut akan saya bahas pada "Konsep Management Produksi Dalam Manufacturing Part II". Semoga informasi ini bisa banyak bermanfaat bagi kita semua. Wasslamualakum..  

   



0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.